Minggu, 26 Juni 2011

Membaca “dia”

 Kita tidak pernah berbicara lagi. Kau kah yang berjalan terlalu cepat? Atau aku lah yang memang lambat?

Aku kah yang terlalu sibuk? Atau kau kah yang memang tak pernah menyediakan waktu?

Kau menyimpan satu, aku tahu. Kau tak bercerita, tapi aku tahu.
Lalu, bagaimana aku bisa bercerita, kalau kau pun tak mau??

Kini, komponen-komponen itu berkumpul padaku. Membentuk “satu” yang baru. Apa yang harus ku lakukan??

*untuk seorang teman tersayang.

dulu

Dulu selalu terlihat paling indah.
Tapi, ia akan berkata bahwa aku kurang mensyukuri hidup.

Maka,aku cukup berusaha membuat hari ini jadi yang terindah agar aku berhenti melihat ke belakang. :)

Ingin

Aku benar-benar ingin menulis.
Menulis sesuatu atas apa yang aku rasa.
Atas rasa yang aku tahu.
Atas hal yang mungkin tak kan tersampaikan.