Kamis, 24 Januari 2013
kamu berada di sana, dan aku menjadi malas atas hal yang aku curigai. kamu pembohong yang buruk. maka aku berlari ke sini.
Rabu, 23 Januari 2013
Ada hal-hal yang tidak akan pernah kembali. Seperti mama yang cuci rambut di salon dua hari sekali, sepupu-sepupu yang masih bayi, kamar pribadi dengan rak-rak berisi buku, boneka Powerpuff Girls yang dicicil dengan uang jajan.. Juga tidak ada masa-masa menyebalkan dengan kakak, belanja pakain bekas bareng, makan eskrim di plaza, pelukan karena hal-hal tidak penting..
Karena itu semua digantikan dengan wajah-wajah baru, pertengkaran karena status di Facebook, kesibukan yang menguras tenaga.
Tadinya, aku tak berniat menjadikan tulisan ini gantung dengan sangat tidak jelasnya. Tapi ya sudahlah, aku memang tak begitu pandai mengekspresikan sesuatu.
"Kalaulah ini goresan luka, mungkin punyamu luka menganga.."
Karena itu semua digantikan dengan wajah-wajah baru, pertengkaran karena status di Facebook, kesibukan yang menguras tenaga.
Tadinya, aku tak berniat menjadikan tulisan ini gantung dengan sangat tidak jelasnya. Tapi ya sudahlah, aku memang tak begitu pandai mengekspresikan sesuatu.
"Kalaulah ini goresan luka, mungkin punyamu luka menganga.."
Sabtu, 19 Januari 2013
kita ini permen karet, senada, sewarna dan serasa. jika disatukan, akan makin lengket, susah dipisahkan..
kini kau dan aku jadi permen bermerek chacha. cerah, meriah. bersinar dengan warna masing-masing..
kini kau dan aku jadi permen bermerek chacha. cerah, meriah. bersinar dengan warna masing-masing..
Minggu, 06 Januari 2013
Apalah aku ini? Berjingkat-jingkat mengikutimu dari belakang. Ku lupakan urusanku, kewajibanku, hidupku..
Siapa pula aku buatmu? Masa lalu, bayangan, luka hitam yang tak mau kau tengok kembali.
Tak habis rasa iri melihatmu, dengan mahkota di kepala, baju yang pantas, hal-hal modern melekat padamu.
Lalu aku? Menunggu. Menunggu untuk menyapa, menunggu 'tuk berubah, menunggu..
Siapa pula aku buatmu? Masa lalu, bayangan, luka hitam yang tak mau kau tengok kembali.
Tak habis rasa iri melihatmu, dengan mahkota di kepala, baju yang pantas, hal-hal modern melekat padamu.
Lalu aku? Menunggu. Menunggu untuk menyapa, menunggu 'tuk berubah, menunggu..
Langganan:
Postingan (Atom)