Kamis, 28 Juli 2011

cinta #1

don't give up on ur faith, love comes to those who believe it. and that's the way it is.. -celine dion

merujuk pada lagu ini, mungkin karena saya tidak percaya cinta, maka ia tak pernah benar-benar datang.

tak perlu disesali. satu hal yang saya yakini ialah, saya dikelilingi oleh orang yg menyayangi saya dan juga saya sayangi.
*rasa sayang ialah perasaan yang tak pernah saya ragukan maknanya.
:)

jadi, apakah cinta itu?

pertanyaan yg sering saya dengungkan akhir-akhir ini. banyak jawaban yang saya terima

cinta #2

(sebelumny,saya gtw kalo ngepost dari hp ternyata spacenya terbatas)

*lanjut!

tapi banyak juga yang bilang "gatau" atau ga mau jawab,atau sama males mikirnya kaya' saya. entahlah. hehe,
sayangnya, tidak semua jawaban mereka saya catat dgn baik. hanya beberapa,and i promise to everyone who read it, i'll tell u next time.
:)

ciao!

Malam ini dingin

Malam ini dingin,
Bukan karena bulan yang tak tampak.
Atau angin yang berhembus kencang.
Tidak. Bukan karena itu.

Malam ini dingin,
Karena tak ada kasih yang menunggu di rumah.
Tak ada sahabat bertukar pikiran.
Tak ada teman untuk bercanda.

Malam ini dingin,
Karena sesekali aku harus menyeka darah yang keluar dari hidung.
Karena aku harus mengumpulkan rambut yang berguguran.
Karena aku harus tidur di kasur putih.

Malam ini dingin,
Lebih dari biasanya.

juga dimuat di www.suarausu-online.com

Sabtu, 23 Juli 2011

hujan

i am using mom's chinese qwerty phone. berusaha tetap "menulis" dalam keadaan apapun. walau resikonya, bunda bakal marah krn pulsanya cepat abis. dan font tulisanku tak menggunakan comic sans ms lg. huhuhu
-_-

share with me the blankets that you're wrapped in,because it's cold outside.
share with me the secrets that you kept in, because it's cold inside. it's cold inside..

*hujan

ntahhapa #1

Kalo dia takut ama Tuhan, dia ga bakal ngapa-ngapain lo!



*ternyata masih susah nyari orang yang takut ama Tuhan.. Sigh,

Tentang Mencintai

Oleh Shinta Anita


Kalau mencintai adalah mengenai wajah bersemu merah dan senyum merekah,

Kalau mencintai adalah mengenai degup jantung yang jungkir balik,

Kalau mencintai adalah mengenai kehabisan kata-kata dan tercekatnya teggorokan serta tersumbatnya perjalanan arus listrik dalam neutron-neutron otak,

Kalau mencintai adalah mengenai ketakutan atas keasingannya sendiri,

Kalau mencintai adalah sebab yang membuat bintang terlihat lebih terang, angin berhembus lebih sejuk, matahari bersinar lebih hangat, awan berbentuk lebih menarik dan pelangi semakin warna-warni,

Kalau mencintai ternyata adalah kerabat dekat cemburu,

Kalau mencintai membuat kehadiran air mata menjadi sesering kemunculan butir embun di pagi hari yang dingin,

Kalau mencintai adalah jalinan rumit serabut akar yang menjalin butir-butir tanah di bawah permukaan simplisitas hidup,

Kalau mencintai adalah kerinduan yang paling teramat ketika seseorang tak di samping,

Kalau mencintai memaksa seseorang menjadi dewasa, mendobrak kekanak-kanakan, menyentakkan logika dan menyentuh dingin hati,

Kalau mencintai adalah harapan agar Tuhan melindungi dan memberikan yang terbaik,

Kalau mencintai adalah begitu cepatnya waktu berlalu saat bersama seseorang,

Kalau mencintai membuat tertawa lebih lepas, senyum lebih lebar, dan terbahak lebih sering,

Kalau mencintai adalah tentang mencoba memahami, mengerti, mendalami arti, alasan dan tujuan hidup, berkontemplasi dalam merenungi segala makna, berkutat dalam jagad pemikiran,

Kalau mencintai terkadang membuat rapuh bagai helai daun kering, yang gugur di siang terik.

Kalau mencintai membuat semakin dekat dengan-Nya,

Kalau mencintai adalah penyesalan yang dalam karena mengucapkan kata-kata tidak bertulang yang menyakitkan,

Dan kalau mencintai adalah kalau-kalau yang lain,

Maka, sudah ribuan kali aku mencintai.

Tapi kalau mencintai harus memenuhi semua premis di atas dalam satu titik absurd waktu, maka ini adalah untuk pertama kalinya,

Dan aku mencintaimu.

Dari buku: Let’s Talk About...

kalimat yang aku suka dari buku #1

“..yang membenci peraturan. Sebab peraturan banyak mengecewakan.”
Halaman 2

“Hidup adalah sekumpulan luka. Sekumpulan dosa.”
Halaman 12

“Tubuh penuh lumpur dosa dan luka-luka bernanah, bau. Tapi tidak ada yang tahu. Atau mau tahu.”

“Gue lebih buruk dari mereka. Muka gue lebih banyak dari mereka. Gue badut. Muka gue diselimutin bedak putih tebal, dan ada goresan-goresan merah di samping bibir gue. Di hidung gue ada bulatan merah seperti cherry. Dan, gue menari.”
Halaman 17-18
Buku: Dan Hujan Pun Berhenti


“Pernah jatuh cinta, Pal? Itu luar biasa. Dan akan lebih luar biasa kalau gadis itu menolakmu, sebab rasa sakit yang kau rasakan di sini dan di sini..” Matt menunjuk dada dan kepalanya. “Rasa sakit itu membuatmu merasa mampu menjungkirbalikkan semesta. Kau begitu marah dan terhina, sampai-sampai kau ingin matahari meledak agar langit menjadi hitam seperti suasana hatimu.”
Halaman 88

Sumpah, aku sering ngerasa kaya gini. (kalimat yang aku miringin) Haha

Air mata konon bisa mengurangi duka, sebab kesedihan membutuhkan penyaluran.
Halaman 144
Cinta adalah keberanian
untuk memberi
untuk menerima
untuk mencari
untuk berjuang
untuk menghadapi kekalahan
dan juga untuk kehilangan
Halaman 154
Buku: Zona @ Tsunami – Dewie Sekar

Minggu, 17 Juli 2011

Kacau

Aku menunggumu di persimpangan hatiku.
Ku tunggu.
10 menit,
20 menit,
1 jam.
Lama terasa..
Aku hubungi dirimu,
Lalu kau menyapa datar.
Tanpa senyum, tanpa panggilan sayang.
Lalu aku diam.
Dan kita diam.
..

….
…..
Sudahlah, kita sama-sama kacau.
Kita benar-benar tak butuh kata.
Juni, 2011

juga dimuat di suarausu-online.com 

Amarah

Ingin menertawai amarah,
yang mengambil alih logika.
Merebut Tuhan dari hati.
Ingin bertepuk untuknya, bersuka cita, menyembah padanya.

Amarah bangga telah meneteskan air dari mata.
Meniup senyum dari wajah.

Tapi amarah lupa,
pada hati yang fitrahnya pada kedamaian,
pada alam yang selalu memberi warna gembira.

Amarah pun kalah.
Ia jatuh dan menguap bersama panasnya hari.

(Februari, 2011)
juga dimuat di suarausu-online.com

Minggu, 10 Juli 2011

Copy-paste TL twitterku

Ketika fajar hendak datang, tiada kehidupan yg menyambutnya. Mereka asik dgn "mati suri" yg mereka alami. Gadis itu ddk sendiri,mengetik dgn jari mungilny yg beku.telinganya awas.brhrp hdp jd lebih baik,bkn hanya tuk diriny.. ia berharap Tuhan dtng, bercerita di depannya.tak brarti bahwa slama ini Tuhan tak pernah ada untuknya, matanya berkaca,ia tak bisa bernafas. dan ia berharap sedang berada d pangkuan ibu,menceritakan kisahnya.. dingin yg menggigit,kasih yg terabai,dan riuh yang mencekam..

Kita


“Love will be end. Friendship never end.”

Tertulis di diari smp seorang teman. Beberapa hari yang lalu, ia kirimkan pesan itu kepadaku. Semoga benar. Semoga itu rasamu dan itu yang akan terjadi pada kita.
Amin.

I am reminding days I spent with him.


          Berbulan-bulan setelah kepergiannya (siapa pun nya itu. Haha). Tenggorokanku benar-benar sakit. Badanku rasanya panas, tapi waktu nyuruh Agung (my lovely ‘lil brother) megang jidatku, katanya ngga apa-apa. Ada apa dengan badanku?!?!? Lebay, haha
          Somehow, aku langsung teringat dia yang sering sakit panas dalam (katanya) dan itu menybabkan sakitnya tenggorokan dia. Seperti aku saat itu. Aku rasa aku panas dalam!
          Tak berapa lama, aku sampai di Medan Pasar Buah yang ada di depan SMA 1 Medan itu. Menyisir rak minuman kotak dan menemukan minuman air bunga krisant. Menurutnya, minuman khrisanthemum (semoga tulisannya tidak salah) ini bermanfaat untuk panas dalam dan juga menjadi minuman favoritnya. (Sumpah, aku udah niat beli minuman ini sejak dia bilang itu. Tapi selalu lupa. *Labil kali aku. Haha)
          Aku belinya pake senyum-senyum gatal, teringat dia. Tapi.., sewaktu aku minum…, dem..! Entah rasa apa itu! Kaya’ air dikasih perasa entah apa. Sumpah nggak enak. Masih lebih enak air lengkong. Hidup es lengkong!
\m/

Dan akhirnya aku menghabiskan minuman itu dengan raut muka tak jelas.
~.~

*lengkong = cincau hitam

Hari kelima pkl di kantor berita..

Finally I remember what I wanted to write few days ago. :D

Dan ketika perasaanku sedang bimbang-bimbangnya, handphone-ku berbunyi. Pesan teks dari nomer yang tidak tersimpan di hp. Isinya,
Kadang kita hurus menggenggam tangan kita sendiri untuk meyakinkan bahwa diri kita kuat.
Kadang kita juga harus melepas tangan orang lain agar kita kembali bangkit.
Wew, pas sekali dengan keadaanku saat itu.

Terkadang kita takut melepas genggaman tangan orang lain, karena kita takut ia sakit saat kita pergi. (kata aku)

Senin, 04 Juli 2011

Empat Pagi

Kita punya rasa.
Lalu bertemu di tempat itu, menunggu mereka terlelap.
Atau mungkin tidak menunggu mereka.
Entah lah..

Kita berpindah, dari air lalu api lalu udara.
Tak masalah bagiku, toh aku tetap merasa hangat.

Kita bercerita, yang jarang aku lakukan.
Tentangku, tentangmu.
Pikiranku, pikiranmu.
Rasaku, rasamu.
Lukaku, lukamu.

Kita bermandikan cahaya bulan.
Aku tahu itu.
Dan kau terlihat lebih cantik dari biasanya.
Garis-garis wajahmu terlihat benderang.
Seakan ada lingkaran halo di kepalamu.

Aku berharap waktu berhenti.
Mungkin kau juga merasa yang sama.
Entahlah..

Kita harus berhenti.
Empat pagi, kataku.
Lalu kita berhenti.

juga dimuat di suarausu-online.com

pkl day one


Hal yang paling malas aku lakukan adalah membahas permasalahan dengan orang yang memiliki ikatan emosi denganku. Sama seperti siang itu. Kami tidak banyak berbicara seperti pertama kali berjumpa. Hanya menghabiskan minuman kami masing-masing dan debat kusir. Ikatan ini terasa semakin tidak worthed menurutku.

(Sumpah, suara orang karokean di bagian dalam ruangan ini membuat konsentrasiku buyar dan tak tahu harus menulis apa. Dem!)