Kamis, 02 Agustus 2012

Sup Konro, Sup Hitam Asal Makassar

Aroma kayu manis dan cengkeh, berbaur dengan wanginya kaldu sapi. Dari sepiring sup berkuah hitam, timbul rasa lapar yang menjadi,oleh tampilan yang unik dari Sup Konro.

Sup Konro, sup yang berasal dari Kota Angin Mammiri ini berupa tulang iga bersalut daging lembut yang disiram kuah berwarna hitam. Sepasang tulang iga sepanjang 15 centi meter  disajikan di dalam piring cekung dengan taburan bawang goreng homemade dan daun sup yang dirajang.

Kenikmatan sup konro tak perlu diragukan lagi. Bawang merah, bawang putih, daun salam dan berbagai rempah lainnya menjadikan sup ini sayang untuk Anda lewatkan. Kuahnya yang cenderung cair terasa gurih sebab kaldu dari tulang iga sapi yang melimpah. “Rasa konro enak, cocok di lidah saya. Beda dengan makanan Medan yang biasanya bersantan,” ujar Melisa salah seorang penikmat sup konro.

Teman makan sup konro ialah perasan jeruk nipis serta sambal khas Kota Makassar yang menggunakan tauco, bumbu masak hasil fermentasi biji kedelai. Jangan lupa memesan nasi putih sebagai pelengkapnya. Per porsinya, sup konro dihargai Rp 26 ribu tidak termasuk nasi. “Habis makan konro, pasti segar rasanya,” tutur Bunda.

Lalu, mengapa kuahnya berwarna hitam? Rahasianya terletak pada pohon kepayang. Biji dari pohon ini lebih dikenal dengan nama kluwek dan telah menjadi bumbu masak yang banyak digunakan di Pulau Jawa dan Sulawesi. Biji yang seukuran kepalan tangan bayi ini telah diperam di dalam tanah selama 40 hari untuk mendapatkan warna hitam pekat dan rasa yang tidak pahit. Biji Kluwek inilah yang digunakan sebagai bahan utama Sup Konro dan memberikan rasa khas yang berbeda dari sup lainnya.
Sup Konro Bakar
Selain sup konro yang hanya terdiri dari iga sapi, ada pula sup konro campur, untuk Anda yang menyukai jeroan sapi. Sebuah tulang iga sapi disajikan bersama potongan jeroan sapi. Terdapat babat, jantung, hati, paru, lidah dan pipi sapi yang terkadang membuat orang bergidik mendengarnya. Lalu ada sup konro bakar jika Anda bosan dengan tampilan konro konvensional. Tulang iga dibakar hingga lumayan kering, kemudian dihidangkan bersama saus kacang. Di atasnya, perasan jeruk nipis, kecap manis dan taburan bawang goreng melengkapi hidangan ini.Tak lupa, kuah sup ditempatkan di mangkuk terpisah.

Makanan khas Kota Makassar ini telah lama dijajakan di Medan. Hampir tujuh tahun Nurdachniar pemilik Warung Bunda menjual sup berkuah hitam ini. Wanita kelahiran Kota Makassar ini kerap dipanggil Bunda, panggilan akrabnya inilah yang menjadi brand tempat ia berjualan. Namun warung yang terletak di jalan Kejaksaan 3 C ini tak hanya menjual sup konro. Selain berinovasi dengan sup konro, Bunda juga menyediakan berbagai makanan khas Makassar lainnya.

Nah, setelah memakan sup konro Anda bisa mencoba dessert khas Kota Makassar juga. Ada Es Pisang Ijo yang dibanderol dengan harga Rp 9 ribu. Es Pisang Ijo ialah pisang rebus utuh yang dibalut dengan adonan terigu berwarna hijau. Tampilannya seperti pisang asli, namun ketika memesan ini, pisang tersebut telah dipotong untuk memudahkan Anda memakannya. Tak hanya itu, pisang ini disiram bubur sum-sum yang berasa gurih karena berbahan dasar santan kelapa. Susu kental manis dan sirup raspberry yang berwarna merah pun ditambahkan untuk menambah kelezatannya.

Tak melulu sajian khas Makassar, Bunda juga menjual makanan nasional lainnya. Sop dan soto betawi, sop buntut serta macam-macam sate dapat Anda pilih di sini. “Walaupun Bunda asli Makassar, tapi resep sop Betawi Bunda dapat langsung dari orang Betawinya,” tambahnya.
Bagi Anda yang tertarik ke sana, sebaiknya menghindari jam makan siang (12.30-14.00 WIB) karena jumlah tempat duduk yang terbatas. Warung ini sangat ramai dalam kurun waktu tersebut sehingga Anda mungkin tak bisa mencoba makanan dan penganan khas lainnya. Warung ini buka mulai pukul 11.00 hingga malam, pemesanan terakhir sampai pukul 20.00 WIB.

juga dimuat di www.suarausu-online.com

0 komentar:

Posting Komentar